c r a z y f a n g i r l

HOME ABOUT STUFF BIASES FOLLOW DASHBOARD

Intan Fatimatuzzahra. 13yo. Fangirl



Archive



© Skin by Ken Eriksen inspired by atiqah jaidin. Image from .
Bullying? Gk Banget Deh!
Saturday, August 31, 2013 | 0 growlist(s)

“SEKOLAH” apa yang pertama kali anda pikirkan bila mendengar kata tersebut? Sebuah tempat menimba ilmu? Sarana bergaul antar murid? Atau apa? Hampir setiap orang akan berkata bahwa; “sekolah adalah tempat murid-murid mempelajari sesuatu agar menjadi seorang yang lebih baik di kemudian hari.” Tapi benarkah begitu? Benarkah dengan bersekolah akan membuat murid menjadi seorang yang lebih baik?



Seorang murid pasti akan menjadi seorang yang lebih baik jika seandainya di sekolah tersebut tidak mengalami “pembullyan”. Apa itu pembullyan? Pembullyan/Bullying adalah tindakan-tindakan atau perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dalam hal ini antar sesama pelajar. Contoh tindakan Bullying diantaranya adalah mengejek, menghina, merendahkan, mengintimidasi, melecehkan hingga mengasari secara fisik.

Pernahkah anda mendengar atau membaca atau menonton berita mengenai seorang murid yang bunuh diri karena di-bully oleh “teman” satu sekolahnya? Ini tidak hanya terjadi di luar negri, tapi juga di Indonesia, browsing saja kalu anda tidak percaya!

Apa yang membuat si korban di-bully?
-si korban dibully karena dianggap memiliki fisik yang jelek (menurut si pembully)
-si korban dibully karena dianggap lemah dan tidak berani melawan
-si korban dibully karena prestasinya yang buruk di sekolah (padahal dalam kondisi pretasi yang buruk murid sangat membutuhkan support bukan ejekan)
-si korban dibully karena si pembully iri pada korban
-dan lain sebagainya…

Apa dampak pembullyan?
- si korban menjadi malas mengerjakan tugas sekolah apalagi belajar
- prestasi belajar si korban kian anjlok
-si korban menjadi enggan pergi ke sekolah, mungkin akan sering bolos, dan ingin minta berhenti sekolah
-si korban menjadi depresi, stress dan bahkan mungkin saja bunuh diri
-dan lain sebagainya

Peran Guru
Jangan anda kira guru tidak ada sangkut pautnya dengan ini, guru khususnya wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK) justru sangat berperan, apakah mereka mampu menangani situasi murid-muridnya atau memperparah keadaan.

Guru yang baik akan:
-Menghibur murid korban bully dan berusaha menyemangati serta memberi nasehat- nasehat yang menguatkan.
-Menegur, menasehati dan bila perlu memberikan sanksi tegas kepada si pembully agar si pembully jera dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
-Memberitahukan masalah ini pada orang tua pembully dan korban bully agar orang tua masing-masing minimal mengetahui apa yang sedang terjadi di sekolah.

Guru yang buruk akan:
-tidak peduli pada keadaan si korban bully dan menganggap pembullyan adalah sesuatu yang biasa terjadi di sekolah sehingga tidak perlu ditangani.
-selain tidak peduli, guru yang buruk juga akan memarahi si korban bully, misalnya guru tersebut memarahi si korban bully yang tidak mengerjakan tugas sekolah dengan baik (padahal si korban bully sedang depresi karena sering di-bully, wajar saja bila dia tidak mampu mengerjakan tugas sekolahnya dengan baik) hal inilah yang akan menambah rasa depresi si korban bully.
-dan sebagainya

Apa solusinya?
-sekolah harus membuat aturan tegas mengenai pembullyan
-guru harus lebih perhatian pada muridnya
-orangtua harus lebih memperhatikan anaknya
-si korban bully harus berani melawan atau minimal melaporkannya ke guru (setidaknya lebih baik disebut si pengadu daripada tersiksa karena di-bully)
-siswa lain harus peduli pada si korban bully dan berusaha menegur si pembully




Saya berharap pembullyan di sekolah bisa segera ditangani dengan baik, jangan sampai terjadi lagi ada seorang murid yang putus sekolah atau bahkan bunuh diri hanya karena di-bully. Karena sekolah adalah tempat mencari ilmu dan masa depan yang baik bukan sarana untuk saling mengejek dan menyakiti.


Thanks for Reading! ^^

Labels: